
Jenis Drone Pemetaan untuk Perusahaan Tambang / Pertambangan baik Batubara, Gas atau Minyak bumi
Parameter yang harus diperhatikan
- Endurance / Ketahanan Terbang
- Bentuk / Model
- Jarak System Telemetri
- Akurasi GPS
Endurance / Ketahanan Terbang
Endurance / Ketahanan Terbang merupakan parameter pertama yang harus diperhatikan, Sebuah pesawat drone pemetaan yang bagus harusnya mempunyai ketahanan terbang per baterai minimal 50menit dalam setiap kali penerbangan / per baterai, mengapa demikian hal ini sangat penting untuk melakukan survey udara di area yang luas jika sebuah pesawat hanya mampu terbang 30menit per penerbangan maka hanya mampu memetakan sedikit area dalam setiap penerbangan hal ini akan membuat proses pemetaan tidak efisien contoh UAV pemetaan dengan ketahanan terbang tinggi drone ini mampu terbang hingga 60 menit di udara per batrai dengan membawa beban tambahan berupa kamera HD, Flir, Lidar atau kamera multispectral .

Bentuk / Model Drone
Terdapat 4 jenis model drone / UAV untuk pemetaan udara yaitu :
Flying wing/ Wing
Jenis drone flying wing mempunyai bentuk seperti V hanya tidak mempunyai ekor / rudder & elevator namun menjadi satu di aileron sayap untuk berbelok dan naik turun kelebihan dari drone flying wing mampu terbang dalam kecepatan jauh lebih tinggi dari fixedwing dan mampu mengangkat beban sedikit lebih banyak, namun memiliki kekurangan sulit untuk terbang dan mendarat di area yang terbatas dan membutuhkan skill lebih untuk mengendalikanya.
Fixed-Wing
Type drone fixedwing mempunyai ekor rudder dan elevator lebih mudah dikendalikan dapat mendarat di tempat agak sempit kekurangan dari jenis fixed-wing untuk pemetaan udara yaitu : kecepatan sedikit lebih rendah , kemampuan membawa beban tambahan lebih sedikit .
Multicopter
Drone pemetaan untuk tambang jenis multicopter berbeda dengan type wing atau fixed wing drone ini biasanya mempunyai konfigurasi propulasi 4 motor, 6 motor hingga 8 motor tidak memiliki sayap maupun tail kelebihan dari jenis multicopter diantaranya mampu mendarat dan lepas andas di area yang sangat terbatas dan mampu mengangkut beban sangat berat hingga 20kg ( tergantung kebutuhan ) sedangkan kekurangan dari multicopter/multirotor yaitu ketahanan terbang sangat kecil rata-rata 12-40menit per penerbangan namun hal ini bisa diatasi dengan stok baterai yang cukup selama proses pemetaan udara
VTOL( Vertical TakeOff Landing )
VTOL atau vertical take off landing ini merupakan jenis fixedwing yang di gabung dengan multicopter dimana drone mempunyai konfigurasi motor 4 atau 3 yang pada saat takeoff dan landing mempunyai angle vertikal (seperti multicopter) sedangkan ketika pada posisi cruise akan menjadi horizontal (seperti drone fixedwing) drone jenis ini sangat direkomendasikan untuk pemetaan dan survey udara mempunyai kelebihan : mudah di operasikan, auto mode ( dari mode takeoff landing ke mode cruise) , dapat mendarat dan lepas landas di area terbatas dan memiliki daya terbang / endurance tinggi kekurangan : beban yang dibawa tidak bisa sebesar beban yang mampu di angkat flying wing
Jarak System Telemetri
Singkatnya itu adalah kemampuan untuk mengumpulkan data secara wireless dari sensor jarak jauh. Ini bukan kata yang biasa digunakan oleh kebanyakan dari kita, tetapi itu adalah teknologi yang kebanyakan dari kita mungkin gunakan setiap hari tanpa menyadarinya. Teknologi baru ini memungkinkan kita untuk memantau seberapa cepat, berapa sisa baterai , jarak , seberapa tinggi pesawat RC dan sebagainya saat di udara .
Kita dapat memonitor koordinat GPS yang ada, tegangan baterai, arus motor, baling-baling RPM, level tangki bahan bakar, dan apa saja yang dapat diukur oleh sensor. Dengan peralatan yang tepat kita juga dapat mengunduh informasi ini ke perekam data penerbangan, telepon seluler, bahkan langsung ke laptop . system telemetri yang bagus memiliki jarak minimal 10km dari home base ke UAV dan sebaliknya
Akurasi GPS
Dalam pemetaan udara/ Aerial mapping GPS merupakan perangkat vital yang dipasang di UAV berfungsi ketika drone melakukan misi jelajah automatic dan untuk geo location tagging pada saat pengambilan foto udara untuk di olah dalam software seperti agisoft, pix4d, drone deploy dan sebagainya. Armada UAV pemetaan yang bagus biasanya menggunakan system gps RTK ( Real Time Kinematic) merupakan teknik yang menggunakan rentang berbasis operator dan menyediakan rentang (dan karenanya posisi) yang urutan besarnya lebih tepat daripada yang tersedia melalui penentuan posisi berbasis kode.
Teknik RTK rumit. Konsep dasarnya adalah untuk mengurangi dan menghilangkan kesalahan yang umum terjadi pada base station dan rover pair tingkat akurasi RTK GPS dapat mencapai 1 cm + 1 ppm jika dibandingkan dengan system gps biasa dengan akurasi rata-rata 35cm-4meter
Kesimpulan
Parameter-parameter dan Keempat jenis drone diatas merupakan rekomendasi drone/UAV yang cocok untuk pemetaan udara di area pertambagan baik batubara , gas, minyak bumi, pasir , mineral dan lainya rekomendasi nomor 1 yaitu drone jenis VTOL ( Vertical Takeoff Landing) silahkan pilih produk yang sesuai untuk anda .