
Pemetaan Digital dan Photogrametry dengan Pesawat UAV Apa dan Bagaimana
Pengertian Pemetaan Digital secara umum
Pemetaan digital (juga disebut kartografi digital) adalah proses dimana suatu kumpulan data dikompilasi dan diformat menjadi gambar digital. Fungsi utama dari teknologi ini adalah untuk menghasilkan peta yang memberikan representasi akurat dari daerah tertentu, merinci jalan utama dan tempat menarik lainnya. Teknologi ini juga memungkinkan untuk perhitungan jarak dari satu tempat ke tempat lain.
Meskipun pemetaan digital dapat ditemukan dalam berbagai aplikasi komputer, seperti Google Earth, penggunaan utama dari peta ini adalah dengan Global Positioning System, atau jaringan satelit GPS, yang digunakan dalam sistem navigasi otomotif standar.
Format digital terdiri dari 2 macam
1. Raster
Merupakan format data dengan satuan pixel (resolusi/kerapatan) ditentukan dalam satuan ppi (pixel per inch). Tipe format ini tidak bagus digunakan untuk pembuatan peta digital, karena akan terjadi korupsi data ketika dilakukan pembesaran atau pengecilan. Contoh format data raster : bitmap (seperti tiff, targa, bmp), jpeg, gif, dan terbaru PNG.
2. Vektor
Merupakan format data yang dinyatakan oleh satuan koordinat (titik dan garis termasuk polygon) format ini yang dipakai untuk pembuatan peta digital atau sketsa. Contoh format ini : dxf (autocad), fix (xfig), tgif (tgif), dan ps/eps (postscrift).
Alur kerja / workflow pemetaan digital
- Pesiapan Software Arcgis, Autocad atau sejenis
- Persiapan hardware GPS Lapangan & Perangkat komputer dengan akses gps
- Proses digitasi :
Proses sinkronisasi peta digitasi dengan gps dalam software Archgis
- Memasukan data raster ke dalam software arcgis ( dengan format jpg atau sejenis )
- Memasang titik kontrol lapangan pada menu georeferencing kemudian pilih add control points minimal tambahkan 4 titik perpotongan

- Membuat file shape atau feature class kosong untuk menampung data hasil digitasi dengan cara klik kanan pada folder penyimpanan data dan pilih new > shapefile kemudian pada dialog create new shapefile ketikan nma class dan pilih data yang sesuai di feature type klik edit di bagian bawah kotak spatial reference klik select pilih koordinat yang sesuai
- Proses digitasi : klik tombol editor pada toolbar editor kemudian pilih start editing pastikan creat feature target , klik tombol poligon untuk memulai digitasi
Kesimpulan :
Perbedaan dengan proses photogrametry terletak pada proses pengumpulan data, pada pemetaan digital hanya menggunakan gps ( seperti geodetik) dan kertas untuk mencatat titik-titik koordinat kemudian dilakuan olah digital secara manual menggunakan software seperti arcgis, sedangkan photogrametry menggunakan uav/drone untuk mengambil foto udara (penginderaan jarak jauh) foto disertau geo location tag kemudian diolah secara auto menggunakan software seperti photoscan, pix4d dan sejenis Simak artikel berikut untuk menyimak proses fotogrametri secara penuh