Drone pengangkut barang atau disebut juga dengan drone kargo, bekerja dengan menggunakan teknologi yang sama dengan drone pada umumnya, yaitu menggunakan motor dan baling-baling untuk terbang. Namun, drone kargo memiliki kemampuan untuk membawa muatan atau barang, yang biasanya terletak di bawah drone. 
Secara umum, cara kerja drone pengangkut barang / kargo adalah sebagai berikut :
1. Pengguna memasukkan informasi terkait dengan lokasi pengiriman, tujuan, dan berat muatan ke dalam sistem drone.
2. Setelah itu, drone akan diterbangkan secara otomatis ke lokasi pengiriman menggunakan GPS dan sistem navigasi lainnya.
3. Ketika drone mencapai tujuan, sistem drone akan memilih tempat terbaik untuk melepaskan muatan sesuai dengan instruksi pengguna.
4. Drone kemudian akan kembali ke titik awal atau ke lokasi berikutnya untuk melakukan pengiriman berikutnya.
5. Dalam beberapa kasus, drone kargo juga dilengkapi dengan sistem penghindar hambatan dan sensor untuk memastikan drone dapat terbang dengan aman dan menghindari rintangan yang mungkin ada di sekitarnya. Keuntungan menggunakan drone kargo adalah kecepatan pengiriman yang lebih cepat, biaya pengiriman yang lebih murah, serta kemampuan untuk mengirimkan barang di daerah yang sulit dijangkau. Namun, drone kargo masih terbatas dalam kapasitas angkutannya, sehingga penggunaannya lebih cocok untuk barang-barang kecil atau dalam jumlah yang terbatas.
Baca : Drone Long Range Indonesia
Drone pengangkut barang sudah diterapkan di beberapa negara antara lain:
1. Amerika Serikat: Perusahaan-perusahaan besar seperti Amazon dan UPS telah melakukan uji coba pengiriman menggunakan drone di beberapa wilayah di AS.
2. China: Perusahaan-perusahaan seperti JD.com dan SF Express telah memulai pengiriman menggunakan drone di beberapa wilayah di China.
3. Jepang: Perusahaan logistik Yamato Transport dan Rakuten telah melakukan uji coba pengiriman menggunakan drone di beberapa wilayah di Jepang.
4. Singapura: Perusahaan pengiriman SingPost telah memulai pengiriman menggunakan drone di beberapa wilayah di Singapura.
5. Inggris: Perusahaan pengiriman Royal Mail telah melakukan uji coba pengiriman menggunakan drone di beberapa wilayah di Inggris.
6. Kanada: Perusahaan pengiriman Drone Delivery Canada telah memulai pengiriman menggunakan drone di beberapa wilayah di Kanada. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan drone untuk pengiriman kargo masih dalam tahap pengembangan dan regulasi yang ketat diperlukan untuk memastikan keselamatan penerbangan dan privasi. 
Harga drone pengangkut barang biaya untuk pembuatanya
Biaya untuk membangun drone pengangkut barang dapat bervariasi tergantung pada ukuran, kompleksitas, dan fitur yang ingin diintegrasikan dalam drone. Sebagai gambaran, biaya untuk membangun drone cargo sederhana dengan kapasitas angkut sekitar 5 kilogram dapat mencapai beberapa juta rupiah. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi biaya pembuatan drone cargo meliputi:
1. Bahan dan komponen: Biaya untuk bahan dan komponen seperti motor, baterai, kontroler penerbangan, dan rangka dapat cukup signifikan.
2. Desain dan pengembangan: Biaya untuk mendesain dan mengembangkan drone cargo, termasuk desain 3D, simulasi, dan pengujian prototipe juga dapat mempengaruhi biaya keseluruhan.
3. Sertifikasi dan perizinan: Jika drone cargo akan digunakan untuk keperluan komersial, maka diperlukan sertifikasi dan perizinan dari pihak berwenang yang dapat menambah biaya.
4. Biaya produksi massal: Jika tujuan Anda adalah untuk memproduksi drone cargo secara massal, maka biaya per unit dapat menurun karena dapat menghemat biaya produksi.
5. Biaya pelatihan: Jika Anda membutuhkan pelatihan untuk dapat mengoperasikan drone cargo, biaya untuk pelatihan juga perlu dipertimbangkan. Namun, penting untuk dicatat bahwa biaya pembuatan drone cargo dapat sangat bervariasi tergantung pada spesifikasi dan tujuan penggunaannya. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan penelitian dan konsultasi dengan fulldronesolutions sebelum memulai proyek pembuatan drone cargo.
