
Drone pertanian adalah investasi yang terjangkau jika dibandingkan dengan sebagian besar peralatan pertanian lainnya. Para petani dapat menghemat uang dalam musim tanam. Dengan drone pertanian anda dapat:
1. Mendapatkan data resolusi yang jauh lebih tinggi (hingga 16 kali lebih tinggi dari metode satelit tradisional) tentang kondisi tanaman Anda.
2. Mendapatkan informasi awal tentang area yang stres, serangan hama, atau jika Anda memiliki kebocoran irigasi di mana saja.
3. Mendapatkan hitungan pertumbuhan tanaman yang akurat sehingga Anda dapat membeli asuransi, merencanakan jadwal tenaga kerja, dan memprediksi hasil panen.
4. Drone berbasis rotor adalah jenis UAV pertanian yang paling populer karena mudah digunakan, murah, dan fleksibel. Meskipun demikian, drone dengan sayap tetap sangat baik dalam banyak area. Panduan yang baik untuk membantu Anda membuat keputusan tentang hal ini dapat ditemukan di sini.
Drone dapat diterbangkan secara manual, tetapi saat ini hampir semua orang akan menggunakan perangkat lunak untuk membuat drone terbang dan mendarat secara otomatis dan mengikuti rute tertentu di atas tanaman Anda. Beberapa komponen drone pertanian termasuk bingkai drone, motor, baterai, baling-baling, tangki, ESC, pompa, kontrol penerbangan, dan lain-lain.
Macam – macam komponen drone pertanian
Drone pertanian, atau yang juga dikenal sebagai ag drone, adalah kendaraan udara tanpa awak (UAV) yang dirancang khusus untuk digunakan dalam aplikasi pertanian. Drone ini dapat dilengkapi dengan berbagai komponen dan sensor yang digunakan untuk mengumpulkan data dan memberikan wawasan tentang kesehatan tanaman, kelembaban tanah, dan faktor-faktor penting lainnya yang mempengaruhi hasil panen dan kualitasnya. Berikut adalah beberapa komponen kunci yang mungkin Anda temukan pada drone pertanian:
1. Kamera
Drone dapat dilengkapi dengan berbagai jenis kamera, termasuk kamera cahaya tampak, kamera multispektral, dan kamera hiperspektral. Kamera-kamera ini dapat menangkap gambar dengan resolusi tinggi tentang tanaman dan tanah, yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah seperti kekurangan nutrisi, serangan hama, dan stres air.
2. GPS
Sistem penentuan posisi global (GPS) digunakan untuk membantu drone menavigasi dan memetakan lahan pertanian. GPS juga memungkinkan petani untuk menandai area-area tertentu di lapangan yang memerlukan perhatian, seperti area dengan kepadatan tanaman yang rendah atau pertumbuhan gulma yang tinggi.
3. Sensor
Drone dapat dilengkapi dengan berbagai jenis sensor, seperti sensor suhu, sensor kelembaban, dan sensor kelembaban tanah. Sensor-sensor ini dapat memberikan data waktu nyata tentang kondisi lingkungan di lapangan, yang dapat digunakan untuk membuat keputusan tentang irigasi, pemupukan, dan praktik manajemen lainnya.
4. Perangkat lunak pengolahan data
Data yang dikumpulkan oleh drone pertanian perlu diproses dan dianalisis untuk memberikan wawasan yang berguna bagi petani. Perangkat lunak pengolahan data dapat digunakan untuk membuat peta dan visualisasi tentang kesehatan tanaman, kelembaban tanah, dan faktor-faktor penting lainnya.
5. Baterai
Drone pertanian dioperasikan dengan baterai, yang biasanya menyediakan cukup daya untuk 20-30 menit waktu terbang. Waktu terbang yang lebih lama dapat dicapai dengan baterai yang lebih besar atau dengan menukar baterai di lapangan.
6. Pompa
Komponen pompa pada drone pertanian dapat memiliki beberapa fungsi tergantung pada jenis drone dan aplikasi yang digunakan, tetapi pada umumnya pompa digunakan untuk menyemprotkan bahan kimia atau cairan lainnya pada tanaman di lapangan.
Baca juga : Bagaimana Cara Kerja Drone Pertanian
Berikut adalah beberapa fungsi utama pompa pada drone pertanian:
Aplikasi Pestisida: Pompa dapat digunakan untuk menyemprotkan pestisida pada tanaman di lapangan. Ini dapat membantu melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit.
Aplikasi Pupuk: Pompa juga dapat digunakan untuk menyemprotkan pupuk cair pada tanaman, yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan tanaman.
Aplikasi Herbisida: Pompa dapat digunakan untuk menyemprotkan herbisida pada gulma di lapangan. Ini dapat membantu mengendalikan pertumbuhan gulma dan meningkatkan produktivitas lahan.
Aplikasi Air: Selain bahan kimia, pompa pada drone juga dapat digunakan untuk menyemprotkan air ke tanaman. Ini dapat membantu mengatur kelembaban tanah dan memastikan bahwa tanaman memiliki akses yang cukup ke air.
Komponen elektronik drone pertanian
Beberapa komponen elektronik drone pertanian yang umumnya digunakan antara lain:
- 1. Flight Controller: Ini adalah otak drone yang mengendalikan semua fungsi dasar seperti ketinggian, arah, dan kecepatan penerbangan.
2. GPS: Global Positioning System (GPS) membantu drone menentukan posisi dan arah terbangnya. GPS juga memungkinkan pengaturan titik-titik tertentu yang akan dijadikan sasaran pengamatan drone.
3. Kamera: Drone pertanian biasanya dilengkapi dengan kamera dengan resolusi tinggi dan teknologi pengambilan gambar seperti multispektral atau termal untuk memungkinkan pemantauan tanaman secara visual dan detil.
4. Sensor: Sensor pada drone pertanian dapat berupa sensor cahaya, suhu, kelembaban, dan lain-lain. Sensor ini membantu untuk memantau kondisi tanaman secara akurat dan memberikan data yang lebih lengkap.
5. Transmitter dan Receiver: Transmitter dan receiver digunakan untuk mengontrol drone dari jarak jauh. Transmitter biasanya digunakan oleh operator drone, sedangkan receiver digunakan oleh drone untuk menerima perintah dari transmitter.
6. Baterai: Drone pertanian menggunakan baterai yang cukup besar untuk memberikan daya tahan yang cukup lama selama penerbangan dan juga untuk menghidupkan semua sistem elektronik pada drone.
7. Komputer: Komputer atau laptop digunakan untuk mengolah data yang diperoleh oleh drone selama penerbangan dan menghasilkan hasil analisis yang lebih baik. Komputer juga digunakan untuk mengedit dan memproses data gambar yang diambil oleh drone.
8. Liquid pump : Pompa cairan pada drone pertanian berfungsi untuk mengalirkan cairan atau larutan yang digunakan untuk aplikasi pestisida, herbisida, pupuk, dan lain sebagainya ke tanaman. Dalam operasinya, pompa cairan pada drone pertanian biasanya terhubung dengan tangki atau wadah yang berisi cairan atau larutan yang akan diaplikasikan ke tanaman.