
Keuntungan bisnis jika menerapkan drone pertanian sangat banyak, drone menjadi salah satu teknologi yang mendorong pertanian presisi. Pertanian presisi adalah ilmu untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, hasil panen, dan profitabilitas melalui penggunaan teknologi. Menurut analis, drone di bidang pertanian akan bernilai sebesar $5 miliar pada akhir tahun 2025. Drone adalah alat yang sangat berguna bagi petani dan agronom untuk mengevaluasi kesehatan tanaman mereka. Dengan menggunakan drone, mereka dapat melihat gambaran umum lahan pertanian mereka dan mengumpulkan data dengan lebih cepat dan efisien dibandingkan dengan metode tradisional.
Drone memungkinkan petani untuk melihat seberapa sehat tanaman mereka, di mana tanaman mungkin membutuhkan air atau nutrisi, serta adanya aktivitas hama sebelum menjadi masalah yang sulit dikendalikan. Dengan drone, petani dapat menghemat uang dengan cepat mengidentifikasi masalah yang mungkin terlewatkan tanpa penggunaan drone. Pendekatan yang salah dapat menyebabkan kerugian berjumlah ratusan bahkan ribuan dolar karena masalah yang tidak terdeteksi dengan cepat di lapangan.
Keuntungan bisnis jika menerapkan drone pertanian
Bisnis drone pertanian atau pertanian berbasis drone adalah salah satu tren yang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Berikut adalah beberapa keuntungan bisnis drone pertanian:
- Pemetaan lahan dan pengawasan tanaman yang lebih efisien: Drones dapat dilengkapi dengan kamera dan sensor yang memungkinkan petani untuk memetakan lahan mereka secara akurat dan memonitor pertumbuhan tanaman secara real-time. Hal ini memungkinkan petani untuk mengidentifikasi masalah potensial seperti kekurangan air atau kekurangan nutrisi pada tanaman lebih awal sehingga dapat segera diatasi.
- Penghematan biaya: Penggunaan drone dapat mengurangi biaya produksi karena dapat meminimalkan waktu dan biaya yang diperlukan untuk survei lahan dan mengumpulkan data. Selain itu, penggunaan drone juga dapat mengurangi biaya penggunaan bahan kimia dan pupuk karena dapat memungkinkan aplikasi yang lebih efisien dan tepat sasaran.
- Peningkatan produktivitas: Dengan menggunakan drone, petani dapat memantau lahan mereka dengan lebih efektif, meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi waktu yang diperlukan untuk melakukan pemantauan secara manual. Dengan demikian, drone dapat membantu petani untuk meningkatkan produktivitas lahan mereka.
- Pengambilan keputusan yang lebih baik: Dengan data yang dikumpulkan oleh drone, petani dapat membuat keputusan yang lebih baik dan lebih cepat tentang manajemen tanaman mereka. Hal ini dapat membantu petani untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman dan mengurangi risiko kerugian.
- Memperluas area pertanian: Drones dapat digunakan untuk memantau lahan yang sulit dijangkau oleh petani, seperti lahan yang terletak di daerah terpencil atau berbahaya. Dengan drone, petani dapat memperluas area pertanian mereka dan mengelola lahan yang lebih luas dengan lebih efisien.
Baca : Drone pertanian malaysia berkembang
Perbedaan mendasar secara bisnis dari penggunaan drone vs tenaga manusia dalam pertanian modern
Kelebihan penggunaan drone dalam pertanian adalah sebagai berikut:
1. Efisiensi waktu: Drone dapat melakukan survei lapangan dalam waktu yang jauh lebih singkat dibandingkan dengan manusia. Hal ini karena drone dapat menjangkau area yang sulit dijangkau oleh manusia dengan cepat.
2. Presisi: Drone dilengkapi dengan teknologi penginderaan jauh dan citra satelit yang dapat menghasilkan data yang sangat presisi. Hal ini memungkinkan petani untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat tentang kondisi tanaman dan tanah.
3. Penghematan biaya: Dalam jangka panjang, penggunaan drone dapat menghemat biaya produksi karena penggunaannya lebih efisien dan tidak memerlukan biaya tambahan seperti biaya tenaga kerja.
Kekurangan tenaga manusia dalam mengelola lahan pertanian juga memiliki kekurangan diantaranya :
1. Waktu dan biaya: Biaya tenaga kerja manusia cukup tinggi dan memerlukan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan tugas-tugas di lapangan.
2. Risiko kecelakaan: Risiko kecelakaan dapat terjadi pada manusia yang melakukan tugas di lapangan, terutama pada saat menggunakan alat berat.
3. Kurangnya akurasi: Manusia dapat membuat kesalahan dan kurang akurat dalam melakukan tugas-tugas di lapangan.