Produktivitas, efisiensi, dan profitabilitas selalu menjadi prioritas utama dalam bisnis pertanian. Hal tersebut membuat manajemen sumber daya menjadi kritis. Pasokan harus memenuhi permintaan. Dengan risiko gangguan rantai pasok, cuaca, penyakit tanaman, dan ancaman lainnya, para petani, peternak, dan pemilik bisnis kecil lainnya di industri pertanian semakin beralih ke teknologi seperti drone pertanian untuk mendapatkan bantuan. Drone sprayer adalah alat yang digunakan untuk menyemprotkan cairan pestisida, herbisida, dan pupuk ke area pertanian dengan menggunakan teknologi drone. Drone sprayer memiliki cara kerja yang canggih dan efisien dalam menyemprotkan cairan di area pertanian.

Berikut adalah penjelasan tentang cara kerja drone sprayer  :

1 Pemetaan area  Sebelum drone sprayer mulai bekerja, drone harus dilengkapi dengan teknologi pemetaan yang memungkinkan drone untuk memetakan area yang akan disemprotkan menggunakan program/aplikasi seperti mission planner. Drone menggunakan sensor dan GPS untuk memetakan area pertanian dengan akurasi yang tinggi. Setelah pemetaan area selesai, drone siap untuk menyemprotkan cairan.

2 Persiapan cairan Cairan yang akan disemprotkan harus dipersiapkan terlebih dahulu. Cairan pestisida, herbisida, atau pupuk harus dicampur dengan air agar konsentrasinya sesuai dengan kebutuhan tanaman. Selain itu, cairan juga harus diperiksa kualitasnya agar tidak membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia.

3 Pengisian tangki drone Setelah persiapan cairan selesai, drone harus diisi dengan cairan yang sudah dipersiapkan tadi. Kapasitas tangki drone bervariasi tergantung pada jenis dan model drone. Namun, umumnya drone sprayer memiliki kapasitas tangki sekitar 10-25 liter.

4 Menyemprotkan cairan Setelah drone sprayer terbang di atas area yang sudah dipetakan, drone akan mengatur ketinggian dan kecepatan terbangnya untuk menyemprotkan cairan secara merata ke seluruh area pertanian. Drone sprayer dilengkapi dengan nozzle dan pompa yang dapat menghasilkan semprotan cairan dengan kecepatan dan tekanan yang tinggi.

5 Monitoring dan kontrol Selama proses penyemprotan, drone sprayer harus dipantau dan dikontrol secara terus-menerus oleh operator. Operator harus memastikan drone sprayer terbang pada ketinggian yang tepat dan tidak bertabrakan dengan halangan apapun. Selain itu, operator juga harus memastikan bahwa drone sprayer menyemprotkan cairan dengan intensitas dan konsentrasi yang sesuai agar tanaman tidak rusak dan lingkungan tidak tercemar.

BACA  Industrialisasi di indonesia tahun 2019 - 2020

Peran Kerja Drone dalam Pertanian

Beberapa aplikasi pertanian yang umum untuk UAV (Unmanned Aerial Vehicles) meliputi pengendalian hama, pemantauan kesehatan tanaman, pengelolaan ternak, analisis tanah, dan survei udara. Salah satu contoh terbaik yang dapat menggambarkan penggunaan drone yang berhasil dalam pertanian adalah pemantauan kesehatan tanaman. Kesehatan tanaman petani sangat penting untuk mencapai hasil panen yang tertinggi. Ada berbagai kondisi yang dapat mempengaruhi hasil panen tanaman. Tanaman rentan terhadap patogen, jamur, dan serangga. Tingkat karbon dan nitrat yang tidak tepat di dalam tanah juga mempengaruhi produktivitas tanaman. Bahkan, kurangnya kadar air yang tepat dapat menyebabkan lapangan yang seharusnya subur menghasilkan hasil yang buruk. Secara tradisional, petani memonitor semua kondisi ini melalui observasi visual dan analisis tanah. Inspeksi visual sangat memakan waktu, dan bergantung pada keterampilan pengamat dalam mendeteksi tanda-tanda masalah potensial. Metode ini sangat tidak efisien untuk operasi pertanian skala besar. Analisis tanah dapat memakan waktu lebih lama daripada inspeksi visual. Profesional terlatih harus mengambil sampel, yang seringkali dianalisis di laboratorium. Tidak dapat dihindari, waktu yang diperlukan oleh proses ini menciptakan keterlambatan dalam data. Dengan demikian, tidak ada informasi real-time yang tersedia untuk petani sehubungan dengan tanaman pada hari tertentu. UAV dapat melakukan semua tugas di atas dalam waktu nyata, menggunakan kombinasi kamera RGB, pemetaan termal, dan pemetaan multispektral. Dengan peralatan yang tepat, operator drone dapat terbang di atas lapangan dan menyajikan laporan lengkap yang mencakup segala hal mulai dari jumlah tanaman hingga kondisi kesehatannya kepada petani. Drone menyediakan data yang akurat dan real-time yang dapat diambil tindakan oleh petani segera. Mereka adalah teknologi yang benar-benar mengganggu dan sedang memulai revolusi pertanian presisi seperti yang kita kenal saat ini.

Baca : 5 tips drone dalam survei lahan pertanian

drone sprayer

Cara Kerja Drone Sprayer Sebelum Terbang !

Dengan persiapan yang tepat, Anda dapat menggunakan drone agriculture untuk membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian Anda. Sebelum mengoperasikan drone untuk keperluan pertanian, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan. Berikut adalah beberapa persiapan yang harus dilakukan sebelum menggunakan drone agriculture: 1. Izin terbang: Pastikan Anda memiliki izin terbang dari pihak yang berwenang, seperti Kementerian Perhubungan atau Badan Nasional Penanggulangan Bencana, jika Anda ingin menggunakan drone untuk tujuan komersial. Pastikan Anda mematuhi semua peraturan yang terkait dengan penggunaan drone di wilayah Anda. 2. Pemahaman teknis: Anda harus memahami cara mengoperasikan drone, mulai dari proses penerbangan hingga pengaturan kamera dan perangkat lunak. 3. Pemilihan drone yang tepat: Pilih drone yang sesuai dengan kebutuhan pertanian Anda. Pastikan drone memiliki kamera dan sensor yang tepat untuk tujuan pertanian, serta kemampuan terbang yang stabil dan dapat diandalkan. 4. Memahami kondisi cuaca: Pastikan Anda memahami kondisi cuaca sebelum mengoperasikan drone. Drone tidak dapat terbang dalam kondisi cuaca yang buruk seperti hujan, angin kencang, atau kabut tebal. 5. Area pengoperasian yang aman: Pastikan Anda memiliki area yang aman dan terbuka untuk mengoperasikan drone. Hindari mengoperasikan drone di area yang terlalu padat atau dekat dengan pohon, bangunan, atau jaringan listrik. 6. Pemahaman tentang pertanian: Anda harus memahami prinsip-prinsip pertanian dan jenis tanaman yang akan dipantau dengan drone. Ini akan membantu Anda memilih teknologi drone yang tepat dan memahami hasil yang diperoleh dari penggunaan drone tersebut. 7. Perangkat lunak: Pastikan Anda memiliki perangkat lunak yang diperlukan untuk mengelola data yang diperoleh dari drone, seperti perangkat lunak pengolahan citra atau software analisis data. 8. Backup dan perawatan: Pastikan Anda memiliki backup baterai, kartu memori, dan bagian cadangan lainnya untuk drone Anda. Selain itu, pastikan drone Anda dirawat dengan baik agar dapat terus berfungsi dengan baik.      

BACA  Perkembangan pertanian di indonesia 2019 - 2020 era 4.0

Author

endry murti

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

MAU
BISNIS DRONE PERTANIAN..?

Yuk..
Konsultasikan Ke kami Ahlinya Drone Pertanian.

    × How can I help you?